INDOPOS.CO.ID – Industri perkoperasian Indonesia harus dikembangkan dengan manajemen yang modern dengan pendekatan digital.
Pernyataan tersebut diungkapkan Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamuddin di Jakarta, Sabtu (28/12/2024).
Ia mengatakan, Koperasi adalah soko guru perekonomian nasional berasaskan kekeluargaan dan gotong royong. Untuk itu koperasi produksi harus dikembangkan di setiap daerah bahkan desa.
“Kami mendorong pemerintah memperbanyak koperasi produksi di tingkat desa melalui BUMDes,” katanya.
“Koperasi produksi dapat menjadi pendukung utama program-program andalan pemerintah seperti Makan Bergizi Gratis hingga program transmigrasi,” imbuhnya.
Menurutnya, koperasi produksi perlu dibangun bersama oleh beberapa kementerian dan lembaga teknis, bukan hanya kementerian koperasi. Agar koperasi dapat tumbuh sebagai mesin ekonomis di sektor pertanian, periksa dan UMKM di daerah.
“Agar lebih efektif, koperasi harus dikembangkan secara gotong royong lintas sektor, naik kementerian pertanian, perikanan, kondisi dan tentunya kementerian koperasi dan UMKM”, tegasnya.
Selain itu, lanjut dia, pemerintah juga perlu mendorong peningkatan kapasitas manajerial koperasi dengan melibatkan talenta-talenta muda dan pendekatan digitalisasi.
Ia mencontohkan, di beberapa negara maju seperti New Zealand, koperasi produksi memiliki valuasi bisnis yang justru lebih unggul daripada korporasi bisnis lainnya. “Di Indonesia, kita sudah memiliki percontohan koperasi produksi di beberapa daerah,” ucapnya.
“Di Jawa Barat misalnya ada koperasi susu sapi yang sudah cukup baik. Ke depan kita perlu kembangkan koperasi produksi dengan pendekatan teknologi dan digitalisasi,” lanjutnya. (nas)